Struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah, sesuai dengan KMA Nomor 184 tahun 2019, sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan struktur kurikulum MTs yang berlaku sebelumnya. Namun sesuai regulasi terbaru ini, pemerintah memberikan peluang kepada madrasah untuk melakukan inovasi terhadap struktur kurikulum sesuai kebutuhan madrasah.

Inovasi kurikulum pada struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah adalah kewenangan setiap madrasah untuk menambah, mengurangi, dan merelokasi beban belajar hingga maksimal enam jam per minggu.

Struktur Kurikulum MTs Sesuai KMA 184 Tahun 2019

Madrasah Tsanawiyah juga berhak untuk menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal hingga sebanyak-banyaknya tiga mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah penambahan beban belajar maksimal enam jam per minggu.

Struktur kurikulum yang mulai berlaku pada tahun pelajaran 2020/2021 ini diatur melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah. Selain itu dalam penyusunannya madrasah dapat berpedoman pada Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan Kurikulum tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs).

Sebagaimana dalam regulasi sebelumnya, muatan kurikulum di Madrasah Tsanawiyah dikelompokkan dalam dua kelompok. Yaitu muatan nasional dan muatan lokal.

Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 184 Tahun 2019.

Mata Pelajaran tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. Pada jenjang Madrasah Tsanawiyah, mapel kelompok A meliputi:
  • Pendidikan Agama Islam
    • a. Al-Qur’an Hadis 
    • b. Akidah Akhlak 
    • c. Fikih 
    • d. Sejarah Kebudayaan Islam 
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 
  • Bahasa Indonesia 
  • Bahasa Arab 
  • Matematika 
  • Ilmu Pengetahuan Alam 
  • Ilmu Pengetahuan Sosial 
  • Bahasa Inggris

Mata Pelajaran Kelompok B  merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. Pada jenjang Madrasah Tsanawiyah, mapel kelompok B meliputi:
  • Seni Budaya
  • Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 
  • Prakarya dan / atau Informasi
  • Muatan Lokal* 

Sedang muatan lokal merupakan mata pelajaran  yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Muatan lokal menjadi kekhasan atau keunggulan madrasah. MTs dapat menyelenggarakan hingga tiga jenis mata pelajaran muatan lokal dengan jumlah maksimal enam jam pelajaran.

Muatan lokal di Madrasah Tsanawiyah dapat berupa, Tahfidz, Tilawah, Seni Islam, Riset atau penelitian ilmiah, Bahasa/literasi, Teknologi, Pendalaman Sains, Kekhasan madrasah (aswaja, kemuhammadiyahan, dll), Kekhasan madrasah khusus dalam naungan pondok pesantren seperti balaghah, nahwu sharaf serta hal-hal yang menjadi ciri khas madrasah yang bersangkutan.

Baca : Struktur Kurikulum MI Berdasarkan KMA 184 Tahun 2019

Struktur Kurikulum Madrasah Tsanawiyah


Berdasarkan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah, struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah adalah sebagaii berikut:

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Perpekan
Kelompok A VII VIII IX
1 Pendidikan Agama   Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d.   Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya dan / atau Informasi 2 2 2
3 Muatan Lokal* - - -
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 46 46 46

Keterangan:
  1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
  2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal.
  3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.
  4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
  5. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten lokal.
  6. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika, satuan pendidikan menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta didik dapat memilih salah satu mata pelajaran yaitu Mata Pelajaran Prakarya atau Mata Pelajaran Informatika yang disediakan oleh satuan pendidikan.
  7. Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah dan/atau kearifan lokal atau mata pelajaran lain yang menjadi kekhasan/keunggulan madrasah terdiri atas maksimal 3 (tiga) mata pelajaran dengan jumlah maksimal 6 (enam) jam pelajaran

Struktur Kurikulum MTs Sesuai KMA 184 Tahun 2019

Baca Juga:

Pengembangan Implementasi Kurikulum MTs


Pada KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah, pada Bab III, Madrasah Tsanawiyah dapat melakukan pengembangan implementasi kurikulum.

Hal ini diatur juga dalam Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan Kurikulum tingkat Madrasah Tsanawiyah, Bab III.

Ketentuan Pengembangan struktur kurikulum terdiri atas ketentuan atas mapel muatan lokal, penambahan jam (beban belajar), hingga relokasi jam pelajaran.

Untuk mata pelajaran muatan lokal, madrasah dapat menyelenggarakan minimal satu mapel muatan lokal dan maksimal tiga mapel muatan lokal. Alokasi waktu untuk setaip mapel, minimal dua jam pelajaran perminggu (JP) dan maksimal enam jam pelajaran.

Untuk penambahan beban belajar, madrasah dapat menambahkan hingga maksimal enam jam pelajaran pada kelompok A dan kelompok B.

Sedangkan pada relokasi, Madrasah Tsanawiyah dapat merelokasi  jam pelajaran kelompok B ke kelompok A (mengurangi jam kelompok B dan menambahkan ke kelompok A) dengan syarat setiap mata pelajaran pada kelompok B tidak boleh kurang dari 2 jam pelajaran.

Berikut adalah contoh hasil pengembangan struktur kurikulum pada Madrasah Tsanawiyah.

Mata Pelajaran Alokasi Waktu Perpekan KET
Kelompok A VII VIII IX
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan   Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Arab 3 3 3
5 Matematika 6 6 6 + 1 JP
6 Ilmu Pengetahuan   Alam 6 6 6 + 1 JP
7 Ilmu Pengetahuan   Sosial 4 4 4
8 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1 Seni   Budaya 2 2 2 - 1 JP
2 PendidikanJasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 - 1 JP
3 Prakarya dan / atau Informasi 2 2 2
3 Muatan Lokal* - - -
a. Bahasa Daerah 2 2 2 + 2 JP
b. Ke-NU-an / Aswaja 2 2 2 + 2 JP
c. Penelitian Ilmiah 2 2 2 + 2 JP
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 52 52 52
Jumlah Penambahan 6 6 6

Struktur Kurikulum MTs Sesuai KMA 184 Tahun 2019

Baca : KMA 183 Tahun 2019 - Kurikulum PAI & Bahasa Arab

Sebagaimana Ayo Madrasah kutib dari KMA Nomor 184 Tahun 2019 Bab III Poin A, pengembangan struktuk kurikulum yang dilakukan madrasah dimuat dalam Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) madrasah bersangkutan dan mendapatkan persetujuan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.

Penambahan beban belajar hingga sebanyak-banyaknya enam jam pelajaran tersebut didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, sosial, budaya, dan ketersediaan waktu. Tujuannya demi meningkatkan mutu pendidikan, bukan karena pertimbangan kekurangan atau kelebihan guru. Apalagi sekedar untuk pemenuhan beban kerja guru bersertifikat pendidik.

Untuk lebih memahami terkait struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah, silakan cermati KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Pada Madrasah dan SK Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang Juknis Penyusunan Kurikulum tingkat Madrasah Tsanawiyah.

Kedua regulasi tersebut dapat diunduh di artikel Ayo Madrasah terdahulu yaitu:

Sehingga struktur kurikulum di Madrasah Tsanawiyah yang bersangkutan akan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan mampu mengakomodasi kekhasan madrasah masing-masing. Tanpa melanggar regulasi yang telah ditetapkan.

from Ayo Madrasah https://ift.tt/3f0kiod
via IFTTT

Post a Comment

Previous Post Next Post