Pidato Mendikbud Dalam Peringatan Hardiknas
Mentri Pendidikan RI, Muhadjir Effendy
Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh Bangsa Indonesia. Tanggal tersebut mengacu pada kelahiran Pendiri Taman Siswa dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Dialah Ki Hajar Dewantara.

Tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2019 adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.” Menurut Mendikbud, tema tersebut merupakan cerminan pesan penting dari Ki Hajar Dewantara terkait hubungan erat pendidikan dan kebudayaan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sarat nilai dan pengalaman kebudayaan.

Dalam pidatonya memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019 Mendikbud mengatakan, bahwa selama empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi-JK lebih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur, baik transportasi darat, laut, maupun udara. Di samping itu, Pemerintahan juga memulai pembangunan dari pinggiran.

Keduanya memiliki makna yang mendalam. Dengan terbangunnya infrastruktur khususnya transportasi dan komunikasi, maka konektivitas seluruh wilayah Indonesia dapat diwujudkan. Wilayah Indonesia betul-betul tersatukan di alam nyata, bukan hanya di alam idea. Di sisi lain, pembangunan di wilayah pinggiran dapat mempertegas kehadiran dan kedaulatan negara. 

Untuk menerjemahkan kebijakan tersebut di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberi perhatian khusus untuk pendidikan di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Bahkan, Kemendikbud memberi perhatian khusus pada pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di luar batas negara, seperti anak-anak keturunan Indonesia yang berada di Sabah dan Serawak, negara bagian Malaysia.

Saat ini, perhatian pemerintah mulai bergeser dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia menekankan dua penguatan, yaitu pendidikan karakter dan penyiapan generasi terdidik yang terampil dan cakap dalam memasuki dunia kerja. 

Pendidikan karakter dimaksudkan untuk membentuk insan berakhlak mulia, empan papan, sopan santun, tanggung jawab, serta budi pekerti yang luhur. Sementara ikhtiar membekali ketrampilan dan kecakapan disertai pula dengan penanaman jiwa kewirausahaan. Tentu, semua itu membutuhkan profesionalitas kinerja segenap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan di tingkat pusat dan daerah.

Saat ini peserta didik kita didominasi Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital dengan sentuhan budaya Indonesia melalui tri pusat pendidikan: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketiga pusat pendidikan tersebut harus saling mendukung dan menguatkan.

Unduh secara lengkap Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019 melalui google drive berikut:

Post a Comment

أحدث أقدم