Herwin Hamid dinobatkan sebagai Ikon Guru Prestasi
Herwin Hamid dinobatkan Sebagai Ikon Guru Prestasi
"Guru saat ini bukan lagi pahlawan tanda jasa. Tapi, mereka adalah pahlawan pendidikan yang menumbuhkan generasi masa depan. Jika yang diberikan pada anak didiknya adalah cinta dan kasih sayang, maka kelak akan lahir pemimpin bangsa yang penuh dengan kasih sayang. Mereka akan menaburkan cinta dan kasih sayang itu dalam setiap relung kehidupan."

Itulah yang dikatakan Herwin Hamid, guru SMPN 6 Kendari ketika ditanya tentang kepahlawanan. Ungkapan itu tertuang dalam acara Dongeng Kebangsaan episode "Bagimu Negeri" spesial memperingati Hari Pahlawan di Kompas TV beberapa tahun silam. Dipandu Garin Nugroho dan Ayushita, dongeng kebangsaan merupakan program civic education. Program tersebut bertujuan menumbuhkan rasa cinta bangsa lewat pendidikan kebangsaan yang menghibur dan bersahaja.

Sambil sesekali diiringi musik, beragam kisah serta obrolan dihadirkan, baik kisah yang bersumber dari legenda, sejarah maupun buku fiksi hingga kisah personal. Khusus memperingati Hari Pahlawan tahun 2017, tema yang diangkat adalah tentang kepahlawanan. Selain Herwin, narasumber lain yang hadir adalah Abdulah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi Jawa Timur. Juga ada Aleta Baun, seorang aktivis lingkungan dan perempuan dari Nusa Tenggara Timur, dan sutradara film Wage John De Rantau.
Herwin Hamid menjadi Narasumber dalam Dongeng Kebangsaan Kompas TV
Herwin Hamid diundang Sebagai Narasumber Dongeng Kebangsaan di Kompas TV
Herwin diundang dalam acara tersebut kapasitasnya sebagai guru dengan segudang kreatifitas dan prestasi. Seabrek penghargaan pernah diraihnya, baik lingkup nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, ia pernah menjuarai Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif tahun 2012 sebagai juara pertama.

Dilanjutkan tahun 2013 dan 2014, Herwin kembali berhasil meraih juara pertama tingkat nasional untuk bidang Multimedia Edukasi (M-Education). Bahkan tahun 2014, Herwin juga mendapatkan penghargaan atas prestasinya sebagai juara pertama tingkat nasional untuk Lomba Kreatifitas kategori guru.

"Selama menjadi guru sejak tahun 2006, saya telah memperoleh 14 kali juara dan penghargaan nasional pada berbagai macam kompetisi dan penghargaan dalam bidang pendidikan. Ditambah dua penghargaan internasional," tutur Herwin pada suatu ketika.

Dari banyaknya prestasi itulah, Pemerintah Indonesia lantas mengirimnya untuk mengikuti lomba tingkat internasional yang diselenggarakan di Thailand Tahun 2015. Awalnya, Herwin sempat 'menolak" karena merasa belum pantas. Menurutnya, banyak guru-guru hebat dari Indonesia yang lebih baik dibanding dirinya. Namun setelah diyakinkan, ia pun bersedia. Terbukti, Herwin akhirnya berhasil mendapatkan penghargaan Princess Maha Chakri Award dari Kerajaan Thailand.
Herwin Hamid menerima Penghargaan Maha Chakri Award dari Kerajaan Thailand
Herwin Hamid Memperoleh Penghargaan Princess Maha Chakri Award dari Kerajaan Thailand
Tak berhenti sampai disitu, Herwin Hamid juga satu-satunya guru yang dinobatkan sebagai ikon guru prestasi di negeri ini. Prestasi itu diraihnya setelah mengikuti kegiatan Festival Prestasi Indonesia yang diselenggarakan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-Pancasila) di Jakarta Convention Center pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2017. Acara yang digelar untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-72 itu sekaligus pemilihan dan pemberian penghargaan kepada 72 tokoh, salah satunya guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Herwin menuturkan, UKP – Pancasila memberikan penghargaan kepada putra-putri Indonesia terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap 72 ikon berprestasi tanah air yang telah memberikan kinerja positif kepada negara. Ada banyak tokoh nasional yang terpilih menjadi 72 ikon prestasi tersebut, diantaranya adalah Putu Wijaya, Garin Nugroho, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Prof. Taruna Ikrar  sebagai Nominator Inobel Kedokteran 2016, Prof. Khoirul Anwar yang merupakan penemu dan pemegang paten jaringan 4G, serta tokoh-tokoh lainnya.

Sebagai guru IPA, alumni pasca sarjana UNESA itu memulai kreatifitasnya ketika melakukan pembelajaran di kelas. Sebagai guru muda yang memiliki basis di bidang ICT, ia menginginkan siswanya lebih memahami pelajaran yang diberikannya. Jika dibandingkan dengan metode ceramah yang cenderung membosankan, tentu akan berbeda jika pembelajaran dikemas dalam metode yang menarik, apalagi mapel IPA yang abstrak. Maka, ia pun mengvisualisasikannya dalam media interaktif yang lebih menarik minat siswa. Dari situlah, ia terus berkreasi dan berinovasi dalam kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tugas yang diembannya. 
Herwin Hamid dalam Acara Seminar Nasional Guru Prestasi di Jakarta
Admin Kompi bersama Herwin Hamid dalam Acara Seminar Nasional Kesharlindung Dikdas di Jakarta Tahun 2017
Saat ini, Herwin Hamid banyak diundang sebagai narasumber seminar maupun workshop di forum lokal maupun internasional. Di forum internasional, ia pernah berbagi pengetahun dan pengalaman di Singapura, Malaysia, Thailand hingga ke Belanda. Pada bulan april 2017, Herwin menjadi pembicara Internasional membahas STEM Education di Princess Maha Chakri Award Forum 2017- Bangkok. Pada kesempatan itu, sekaligus ia juga berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan kepada guru-guru Thailand. Kala itu, ketiga kalinya dia menjadi pembicara di Forum Internasional Pendidikan di Thailand.

"Dari semua yang saya lakukan, saya hanya ingin menginspirasi peserta didik. Seperti diketahui, siswa cenderung mencontoh dan mencari inspirasi dari orang-orang terdekat yang ada di sekitarnya. Karena itulah, saya ingin memberikan teladan dengan memberikannya contoh secara langsung. Meski berada di daerah, tidak mustahil seseorang bisa meraih kesuksesan jika bersedia memaksimalkan seluruh potensi yang dimilikinya." demikian imbuhnya.

Begitulah. Herwin Hamid adalah satu dari sekian guru-guru di Indonesia yang telah mampu memberikan warna bagi dunia pendidikan di tanah air. Siapapun tentu berharap, apa yang ditorehkannya akan memantik inspirasi bagi siapa saja, tak hanya bagi siswanya, tapi juga bagi seluruh guru di penjuru negeri ini. Semoga.* (diolah dari berbagai sumber, Red)

Post a Comment

أحدث أقدم