Kesempatan bertemu muka itu saya dapatkan ketika mengikuti bimtek PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) Level 3 yang diadakan di Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) Sidoarjo. Berbeda dengan level 3 sebelumnya yang merupakan peserta level 2 yang lolos dari masing-masing kabupaten, Level 3 yang saya ikuti adalah tahap 'bonus' bagi peserta yang lulus dari PembaTIK level 2.
Roro Martiningsih bersama Wali Kota Surabaya |
Ihwal tentang Portal Rumah Belajar, Bu Tining mengenalnya sejak tahun 2013 ketika browsing mencari sumber belajar tentang himpunan, sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Kala itu, ia benar-benar merasa senang dan terbantu dengan media yang ditemukannya di portal Rumah Belajar, apalagi media yang dimaksud adalah interaktif yang menarik minat siswa. Alhasil, pengalaman memanfaatkan Portal Rumah Belajar yang menyenangkan itu ditulisnya dalam artikel ilmiah dan dimuat di Jurnal Teknodik, Jurnal yang dikelola oleh Pustekkom.
Proses memang tidak mengkhianati hasil. Adagium itulah mungkin juga berlaku bagi Roro Martiningsih. Betapa tidak? Begitu banyak hal yang telah ia lakukan sebelum kemudian terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Terbaik Nasional tahun 2017. Misalnya, setelah lolos mengikuti bimtek level 3 yang dilaksanakan secara tatap muka, salah-satu tugas yang harus dipenuhi adalah melakukan diseminasi terhadap 10 (sepuluh) guru dari 10 (sepuluh) sekolah.
Bu Tining berpikir, tak mungkin jika ia harus mengundang orang-orang yang dimaksud untuk datang ke sekolah. Disamping efisiensi waktu dan biaya, belum tentu para guru yang diundang itu bersedia hadir di sekolahnya. Maka jalan yang ditempuh adalah jemput bola, ia kirimkan pesan whatsapp pada guru yang mengajar di sekolah lain, yang tentu saja kenal dengannya. Gayung bersambut, jadilah diseminasi dilaksanakan. Saat itu, sekolah awal yang menjadi tujuan diseminasinya adalah SMP Negeri 37 Surabaya.
Tak cukup sampai di situ, Bu Tining juga memasang iklan melalui facebook dan grup whatsapp perihal penggunaan Rumah Belajar dan Pembuatan Vlog. Tak disangka-sangka, banyak sekolah yang merespon diantaranya SD Katholik Santa Clara, SD Muhammadiyah 10 Surabaya, SD Muhammadiyah 17 Surabaya, dan lain-lain. Permintaan untuk mendapatkan sosialisasi Rumah Belajar secara gratis pun terus berdatangan, sehingga ia juga melatih peserta dari luar kota Surabaya, diantaranya 2 (Dua) SD Negeri di Bangkalan, beberapa sekolah di Sidoarjo, dan satu sekolah di Lamongan. Yang patut menjadi catatan besar. Semua itu dijalankan Roro Martingsih dengan biaya mandiri. Maka, wajar jika ia kemudian terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Terbaik Nasional Tahun 2017.
Segudang prestasi ia ukir sebagaimana tertulis di akun media sosialnya. Tahun 2013, Roro Martiningsih adalah Juara 1 Guru Prestasi Kota Surabaya. Kemudian, ia beserta beberapa unsur lain dipercaya menjadi juri guru prestasi kota Surabaya Tahun 2014. Tahun 2011 silam, ia menjadi finalis pada acara Kompetisi Writting Internasional yang diadakan oleh Penerbit Kamus Internasional. Longman Asia Ltd. Juara Inobel Tingkat Nasional pun pernah ia raih tahun 2010. Lantas tahun 2017 ia terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Terbaik Nasional. Yang paling gress tahun 2018, Roro Martiningsih terpilih sebagai Duta Microsoft Indonesia yaitu Microsoft Inovative Educator Expert (MIEE) dan mengikuti kegiatan Education Exchange di Singapura.
Banyak artikel ditulis oleh Bu Tining dan telah terpublikasikan di jurnal ilmiah, diantaranya adalah Peningkatan Prestasi Belajar Himpunan Melalui Penggunaan Portal Rumah Belajar (2013), Peningkatan Hasil Belajar Pola Bilangan dengan Aplikasi iSpring (2014), Pengembangan RPP Kurikulum 2013 Terintegrasi Televisi Edukasi (2014), Perbedaan Prestasi Belajar PKn Sebelum dan Sesudah Mempergunakan Media Kartu Domino dalam Pembelajaran di Kelas IX SMP Muhammadiyah 1 Surabaya (2015), Efektifitas Pemanfaatan MS Excel dalam Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya (2015), Peningkatan Hasil Belajar Himpunan dengan Menggunakan Aplikasi Ispring Suite 8 (2018).
Sedangkan buku yang telah ia tulis adalah Sekolah Bintang (2015), Aku Bangga Jadi Guru (2018), dan Pembelajaran Abad 21 (2018).(*)
(diolah dari berbagai sumber.red)
Post a Comment